kehabisan bahan untuk Nulis; Kok bisa?

Loncat ke form komentar

Tulisan yang berhubungan dengan kehabisan bahan untuk Nulis; Kok bisa? ...

Menulis dan menulis itulah aktifitas saya saat blogging. karena hanya itulah cara saya berkomunikasi dengan pengunjung blog saya ini. Eit....itu salah besar coy, nggak semua isi otak dan hati harus disampaikan dengan kata-kata dan di tuliskan dalam bentuk huruf. Ungkapan perasaan sih cocoknya diungkapin pake gambar bergerak (video) sedangkan penjelasan atawa deskripsi cocoknya di ungkapin pake tulisan.

Lho kok nglantur... Balik ke tema; "kehabisan bahan untuk Nulis; Kok bisa?"

apakah anda pernah merasakan seperti tema saya hari ini? Jika jawaban anda iya.. sama dengan saya sekarang. Tahukah anda penyebab kenapa kita bisa (merasa) kehabisan bahan untuk dituangkan ke Blog? Saya berharap anda menjawabnya "Tahu". Soalnya saya nggak tahu pasti kenapa kok tiba-tiba saya kehabisan bahan untuk nulis. (kalo situ anda tahu kan ane bisa nanya gitu...)

Penyebab paling utama: (ini menurut perasaan saya lho...)

1. terlalu banyak ide yang tidak segera realisasikan. Biasanya saat saya blogwalking dan membaca artikel kawan2 dan mungkin juga artikel anda yang huesbat-huesbat ini, saya merasa mendapat inspirasi baru dan terfikir "ah ntar nulis yang ini lah.." Tapi yang diotak saya hanya "ntar... ntar.." karena saya terlalu asik ngebacain artikel anda tadi.

Solusi... Segera tuliskan ide anda, meskipun tengah membaca artikel yang kita cari. Tulis garis besar dari tema-nya saja untuk menghemat waktu.

2. Koneksi Internet yang lelet. Maaf yang kedua ini bukannya nyari kambing hitam untuk ke-malas-an saya dalam menulis. Tapi apa yang akan kita lakukan, saat ide muncul? mencari refferensi tulisan kita. Benar artinya kita perlu buka blog sana, buka situs sini untuk melengkapi ide kita. Nah kalo pas nyari-nyari refferensi tiba2 koneksi kita mak-cet, yang muncul justru dongkol. Lupa deh nglanjutin tulisan.

Solusi... bikin draft tulisan terlebih dahulu. Artinya semua tautan yang diperlukan udah kita save terlebih dahulu. Saya justru sering mengawali nulis awal pekan... tapi publishnya justru akir pekan. Ya itu... gara-garanya.

3. Menulis tema yang nggak kita sukai. aneh ya? Kok bisa sih nulis tema yang nggak kita sukai (uninterested). Karena menjaga imej (jaim) blog kita yang udah identik dengan tutorial (misalnya) maka kita paksain nulis tutorial terus.. tutorial terus.. Akirnya ada kejenuhan. Pingin nulis yang lain, tapi takut nggak nyambung dengan niche blog kita.

Solusi.. bikin blog lagi (selain blog utama kita). Lebih efektif nggak satu domain dengan blog utama kita. Itung-itung bisa dijadiin Dummy blog untuk mem-backling blog utama kita.

4. Merasa materi yang akan kita tulis sudah pernah dibahas blogger lain. Jujur dech.. yang saya tulis inipun udah dibahas blogger - blogger yang lain. Puluhan blog, atau mungkin ratusan blog yang ngebahas tentang: "kehabisan bahan untuk Nulis" dan solusinya.

Solusi.. Tulislah dengan gaya bahasa kita sendiri. Gunakan tulisan sejenis sebagai refferensi kalo perlu kasih link ke artikel sejenis. Sebagian blogger ada yang menganggap sikap seperti ini (tetap) disebut Plagiator (ide; kali ya?).

5. Kehilangan semangat ngeblog. Jenuh... hari - hari (bagi blogger full time) atau tiap lihat blog kita belum ter-Update merasa punya beban. Akirnya semangat bloggingnya menurun.

Solusi.. Lakukan Blogwalking (kunjungi blog tetangga) untuk merespon tulisan kawan yang lain. Bagaimanapun juga; Support blogger yang lain akan membangkitkan semangat Blogging kita. Di sinilah fungsi sebuah komunitas.

6. Patah semangat gara-gara PR anjlog atau alexarank turun. Wajar kan... kalo kita udah semaksimal mungkin genjot traffic, men-SEO kan blog, e... nggak tahunya malah Pagerank anjlog. Alexarank nggak ningkat-ningkat.

Solusi.. Santai aja... lagi! Back to our motivation on blog. Kembali ke awal motiv ngeblog kita.

Saya yakin masih banyak lagi cara untuk meminimalisir perasaan kehabisan bahan untuk nulis, Yang lebih paten dari yang saya tulis disni. Jadi ngak ada salahnya anda share di-sini.

O.. iya.. artikel ini bebas di re-publish kok, dan saya sangat menghargai dengan men-cantumkan tautan ke; "http://www.sawasanganam.com/" dengan anchor text sawasanganam.com